Kebugaran tubuh kita memang tak sekadar diukur dari angka di timbangan
badan. Namun, ada beberapa alasan yang harus Anda pahami agar mau selalu
waspada menjaga berat badan. Fakta mengungkap, kelebihan bobot bisa
mengganggu fungsi tubuh dari ujung rambut hingga kaki.
Tahukah Anda bahwa lingkar pinggang wanita yang melebihi ukuran 80 cm
dan pria melebihi 94 cm adalah pertanda obesitas alias kegemukan? Fakta
ini diungkap Dr. Penny Adams dalam buku Motherguilt.
Walau
demikian, FITNESS tidak bermaksud menyimpulkan bahwa mereka yang
bertubuh ramping, bebas dari gangguan penyakit lho! Karena bisa saja
lemak cuma menumpuk di salah satu area tubuh tanpa Anda sadari. Berbagai
penelitian membuktikan bahwa obesitas merupakan faktor yang ikut
memperbesar risiko terkena penyakit jantung dan diabetes. Dan inilah
penyakit-penyakit lain yang biasanya 'membayangi' pemilik tubuh
obesitas. Maka, FITNESS berharap setelah membaca artikel ini, Anda
termotivasi untuk segera bangkit dari sofa nyaman dan memilih aktif
bergerak. Olahraga ampuh memangkas bobot!
Kanker
Rokok
merupakan penyebab utama munculnya kanker. Namun, obesitas dan
aktivitas fisik yang rendah juga ikut menaikkan risiko terkena kanker.
Apalagi kanker merupakan penyakit akibat gaya hidup dan pola makan tidak
sehat. "Kegemukan menjadi faktor utama terjadinya kanker usus dan
payudara pada wanita usia menopause," ujar Kathy Chapman, nutritionist di The Cancer Council NSW.
Gerakan olahraga mampu menstimulasi fungsi jaringan otot, termasuk
usus. Ini menstimulus gerak peristaltik pada usus sehingga sel jahat di
usus tidak bersentuhan atau menempel lama di dinding usus yang akhirnya
menyebabkan kanker. Hormon yang diproduksi saat Anda berolahraga
(endorphin dan testosteron), selain ampuh mengikis lemak ternyata bisa
menekan hormon yang mempercepat tumbuhnya kanker. Pada wanita
peningkatan hormon testosteron bisa mengendalikan hormon estrogen yang
banyak dimiliki perempuan. Estrogen yang berlebih amat sensitif memicu
sel kanker.
Diabetes
Penderita obesitas memiliki
kemungkinan 4 kali lebih besar terkena diabetes ketimbang tubuh yang
bertubuh ideal. Kebiasaan makan berlebih dan tidak sehat yang berujung
pada kegemukan mendorong adanya penolakan insulin pada tubuh hingga
memicu datangnya penyakit diabetes tipe 2. "Obesitas akibat makan
berlebih membuat insulin tidak bekerja dengan baik dan melonjakkan kadar
gula darah di dalam tubuh. Dampak buruknya, terjadilah diabetes," ujar
Dr. Ngai Wah Cheung, dari Sydney Medical School, Australia.
Penyakit Kardiovaskular
Kegemukan
telah lama menjadi penyebab utama risiko penyakit jantung, stroke dan
gangguan pada area kardiovaskular yaitu penyumbatan. Pemilik 'tubuh
subur' juga berisiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi.
Kecenderungan angka diabetes yang meningkat akibat obesitas makin
mengakibatkan masalah besar pada rasio kesehatan masyarakat. "Penelitian
kami membuktikan bahwa 70% penderita diabetes umumnya meninggal akibat
penyakit kardiovaskular yang disebabkan kelebihan berat badan, bukan
dari penyakit utamanya diabetes," tambah Dr. Lyn Roberts, pimpinan Heart Foundation, Australia.
Kesuburan
Wanita bertubuh gemuk ternyata juga mengalami kesulitan untuk hamil, ujar Profesor Rob Norman, Fertility Specialist, University of Adelaide,
Australia. "Wanita yang memiliki bentuk tubuh apel, memiliki bobot
ekstra di bagian tengah tubuh. Biasanya mereka punya tingkat insulin dan
testosteron yang lebih tinggi. Jika ditambah obesitas maka bisa
dipastikan akan makin memengaruhi kesuburannya. Begitu pula jika mereka over exercise,
hormon juga menjadi tak stabil. Ini karena hormon testosteron bertambah
mengurangi kerja hormon estrogen. Ini dapat memicu sakit jantung dan
osteoporosis," urai Rob. Selain itu, kegemukan pada pria bisa menekan
fungsi testis hingga berakibat pada level kesuburannya. Ayo, cek body mass index (BMI) Anda dan si dia untuk mengetahui bentuk dan berat tubuh ideal, agar bisa menjadi pasangan subur tanpa masalah.
Gangguan Sendi
Setiap
ekstra lemak yang ditimbun di tubuh akan menambah tekanan pada
persendian Anda, tiga kali lipat ketimbang bobot tubuh. Selain itu Dr.
Julien de Jager, rheumatologist menambahkan fakta berikut ini,
"Bukan hanya persendian penahan tubuh seperti kaki, lutut dan pinggang
yang terkena dampaknya, tapi juga persendian di tangan dan jari." Dampak
tubuh tambun juga akan memicu munculnya nyeri di tulang belakang atau
punggung. Selain itu, otot bekerja ekstra keras karena harus menahan
berat tambahan. Ayo, segera pangkas lemak dan turunkan bobot Anda!
Block The Fat!
Hidup
aktif, berpikir positif dan diet teratur adalah langkah tepat untuk
memotong lemak tubuh yang tak sehat. Profesor Norman menyatakan cukup
menurunkan berat 1/2 kg selama seminggu sudah bisa menjaga kesehatan
Anda. "Olahraga itu wajib! Aktivitas yang mesti ada dalam jadwal harian
Anda. Selain itu, berhentilah merokok dan jangan stres!" Saran Norman.
Berikut beberapa hal yang harus dihindari:
1. Gula.
Kelebihan gula merupakan faktor utama penyebab obesitas. Kondisi ini
pernah dirasakan langsung oleh masyarakat Amerika yang berpredikat
bangsa dengan tingkat obesitas tertinggi. Kebiasaan warganya mengonsumsi
produk makanan dan minuman instan, kini juga telah menjadi kebiasaan di
negara kita.
2. Lemak Trans. Ketika membeli makanan dalam
kemasan coba cek label komposisinya. Selain mempunyai bahan tambahan
gula, hampir semua komposisi makanan instan mengandung lemak trans.
Selain itu makanan yang digoreng sangat mudah disimpan tubuh sebagai sel
lemak yang menumpuk di bagian pinggang. Gorengan juga jadi penyebab
penyumbatan pada pembuluh darah kita.
3. Garam dan Vetsin.
Rasa gurih dari kedua bumbu masak ini memang sangat adiktif. Keduanya
memiliki sifat water retention, yakni mengikat cairan yang banyak ke
dalam tubuh. Selain itu, kandungan zat monosodiun glutamat memicu
naiknya tekanan darah dan bisa mengganggu kesehatan. (Fitness/wsw)
Source: Fitness Magazine, Edisi April 2011, Halaman 88
No comments:
Post a Comment